Kebudayaan DKI Jakarta adalah budaya mestizo atau suatu budaya campuran dari beberapa etnis. Sejak zaman penjajahan Belanda, Jakarta adalah Ibu kota Indonesia yang membuat orang-orang berdatangan dari seluruh Nusantara.
Kali ini kita akan membahas kebudayaan DKI Jakarta, yang terdiri dari berbagai macam aspek, terdiri dari:
- Rumah Adat DKI Jakarta
- Pakaian Adat DKI Jakarta
- Kesenian DKI Jakarta
- Senjata Tradisional DKI Jakarta
- Bahasa Daerah DKI Jakarta
- Lagu Daerah DKI Jakarta
Untuk kalian yang belum baca artikel kebudayaan Jawa Barat, disarankan untuk membacanya juga, agar wawasan kita seputar kebudayaan Jawa Barat semakin bertambah. Nah, langsung saja berikut ini kita bahas kebudayaan Ibu kota Jakarta.
Kebudayaan DKI Jakarta
gambar kebudayaan DKI Jakarta
Daerah Khusus Ibukota Jakarta dihuni oleh beberapa suku bangsa atau etnis antara lain:
- Jawa
- Sunda
- Minang
- Batak
- Bugis.
Selain dari penduduk Nusantara, kebudayaan Jakarta juga banyak menyerap dari kebudayaan negara luar negeri, seperti:
- Budaya Arab
- Tiongkok
- India
- Portugal.
Suku asli kota Jakarta yaitu suku Betawi, makin kesini suku Betawi sedikit tergeser oleh suku suku pendatang, akhirnya sebagian suku Betawi ini menyebar keluar dari jakarta ke wilayah-wilayah yang ada di provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten. Khawatir akan menghilangnya budaya asli suku Betawi maka pemerintah setempat mendirikan cagar budaya di Situ Babakan.
Suku Betawi adalah merupakan Suku asli kota Jakarta
Berikut ini beberapa kebudayaan DKI Jakarta yang perlu kamu tahu:
Rumah Adat DKI Jakarta
gambar Rumah Adat DKI Jakarta
Rumah adat DKI Jakarta merupakan rumah adat suku Betawi yaitu Rumah adat Kebaya. Selain rumah adat kebaya yang sudah di resmikan menjadi rumah adat Betawi, ada juga beberapa rumah adat yang masih berasal dari meraka yaitu Rumah Joglo, Rumah Panggung dan Rumah Gadang.
- Rumah Adat Kebaya
Rumah adat Betawi ini mempunyai ciri khas atap seperti pelana yang dilipat. Jika dilihat dari samping, atap rumah maka akan terlihat seperti lipatan kebaya. Dari situlah kenapa rumah ini di kenal dengan rumah Kebaya.
- Rumah Adat Joglo
Bangunan rumah adat ini hampir sama dengan rumah adat dari Jawa, terutama pada bagian atap. Rumah Joglo Betawi ini berbentuk bujur sangkar. Rumah Joglo terbagi menjadi tiga ruang, yakni ruang depan, ruang tengah serta ruang belakang.
- Rumah Adat Panggung
Rumah khas Betawi yang satu ini khusus bagi masyarakat Betawi yang tinggal di daerah pesisir pantai. Semua bahan rumah panggung dan menggunakan kayu. Bentuk rumah panggung juga dirancang dengan tujuan agar terhindar dari genangan air ketika banjir melanda.
Rumah adar ini juga digunakan oleh masyarakat Betawi yang hidup di daerah pesisir dengan tujuan aman ketika air laut sedang pasang.
- Rumah Adat Gadang
Rumah adat ini biasanya terletak di daerah terpencil, sehingga bangunannya masih asli, belum tercampur oleh budaya luar. Bentuknya persegi panjang dengan ukuran yang bervariasi. Atap rumah berbentuk seperti pelana kuda dan disusun dengan kerangka kuda-kuda. Bagian depan diberi atap miring yang disebut markis atau topi. Markis ini untuk menahan paparan sinar matahari dan air hujan.
Rumah adat DKI Jakarta merupakan rumah adat suku Betawi
Pakaian Adat - Kebudayaan DKI Jakarta
gambar ragam pakaian adat Betawi
Perlu kalian ketahui bahwa nama Betawi itu berasal dari kata Batavia (Jakarta pada masa lalu). Warga pada saat itu kurang fasih dalam menyebut nama Batavia. Dan lebih sering menyebutnya dengan batavi atau batawi (betawi). Nah, dari situlah kemudian orang-orang yang di kawasan itu disebut orang Betawi, sampai saat ini.
Betawi itu berasal dari kata Batavia (Jakarta pada masa lalu).
Daftar Pakaian Adat Betawi
- Baju Ujung Serong (Baju Bangsawan Betawi)
Bagi para bangsawan Betawi ada baju khusus yang bisa dipakai ketika upacara adat. Masyarakat Betawi biasa menyebutnya dengan baju ujung serong
- Celana Batik
Celana batik ini termasuk atribut pakaian adat Betawi pria. Bentuk dari celana ini seperti celana kolor yang memiliki karet pada bagian pinggangnya
- Baju Koko Saridah
Model dari saridah ini mirip dengan baju koko yang beredar di pasaran. Beda nya yaitu saridah tidak bermotif.
- Selendang
Selendang pakaian Betawi pria ini sering disebut juga sarung atau sorban. Namun bukan sorban yang biasa dipakai di kepala. Melainkan kain yang dilipat dan diselendangkan di pundak dan dikalungkan di leher.
- Pakaian Keseharian Pria
Pakaian ini terdiri atas baju sadariah (koko) dan celana komprang ukuran tanggung. Ditambah sarung yang digulung dan dikaitkan di pinggang. Dan memakai sabuk warna hijau serta peci berwarna merah.
- Sabuk Betawi
Sabuk ini biasanya untuk pangsi betawi, terbuat dari sejenis kain bisban tebal. Warna hijau ukurannya yang lebar memang sudah menjadi khas betawi, di sekitar badan sabuk dipasang kantong yang menempel, semacam dompet yang bisa menyimpan barang-barang kecil.
- Pakaian Pengantin Pria
Pakaian pengantin Betawi khusus pria ini sering dikenal dengan nama “dandanan care haji”.
- Baju Kurung
Baju adat ini merupakan pakaian adat keseharian wanita Betawi asli.
- Kain Kebat Sarung Batik
Pakaian adat ini termasuk atribut pakaian Betawi khusus wanita. Kain sarung ini digunakan untuk menutupi bagian bawah dan menutup bagian kepala.
- Kerudung Betawi
Kerudung ini biasanya berbentuk kain selendang wanita dan sering dipakai oleh wanita usia muda.
- Pakaian Pengantin Wanita
Pengantin wanita Betawi dalam pernikahannya selalu memakai pakaian adat Rias Besar yang disebut "Dandanan Care None Pengantin Cine".
Itulah beberapa bagian pakaian adat DKI jakrata, bagi penduduk asli DKI Jakarta hal ini tentu adalah kebanggaan tersendiri.
Kesenian Tradisional DKI Jakarta
Gambar kesenian tradisional Jakarta
Menurut data yang diperoleh dari Kebudayaan Provinsi dan Dinas Pariwisata DKI Jakarta, ada beberapa kesenian khas Betawi yang paling populer, kesenian itu yaitu:
- Ondel-ondel
- Tanjidor
- Lenong
- Tari Belenggo
- Tari Lenggong Nyai.
- Ondel Ondel
Ondel-ondel adalah sebuah boneka raksasa yang tak bisa dipisahkan dari kesenian DKI jakarta khususnya Betawi dan merupakan ikon dari kota Jakarta. Biasanya ondel-ondel ini ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Makna filosofis dari ondel-ondel ini yaitu seperti leluhur atau nenek moyang yang menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.
- Tanjidor
Tanjidor (kadang hanya disebut tanji) merupakan sebuah kesenian Betawi yang berbentuk orkes. Kesenian ini sudah ada sejak abad ke-19 dan merupakan rintisan dari Augustijn Michiels atau lebih dikenal dengan nama Mayor Jantje di daerah Citrap atau Citeureup. Alat-alat musik yang dipakai biasanya sama seperti drum band.
- Lenong
Lenong merupakan kesenian teater tradisional atau sandiwara rakyat Betawi yang dibawakan pada dialek Betawi yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Kesenian tradisional ini diiringi musik gambang kromong. Lakon atau skenario lenong pada umumnya mengandung pesan moral, yakni menolong yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tidak terpuji.
- Tari Belenggo
Blenggo atau Belenggo Rebana merupakan seni tari khas Betawi yang kental dengan nuansa Islam. Kata “blenggo” berasal dari kata “lenggak-lenggok”, yakni gerakan yang lazim dilakukan dalam sebuah tarian.
- Tari Lenggong Nyai
Tari Lenggang Nyai merupakan salah satu tarian khas Jakarta yang diambil dari sebuah cerita rakyat. Tarian ini memiliki makna dan pesan yang ingin disampaikan, terutama pesan mengenai kebebasan wanita. Tari ini sering ditampilkan pada berbagai acara di Jakarta.
Ondel-ondel adalah sebuah boneka raksasa yang tak bisa dipisahkan dari kesenian DKI jakarta
Musik Khas Betawi DKI Jakarta
Betawi dikenal mempunyai musik khas tradisional, beberapa diantaranya:
- Gambang kromong adalah salah satu ciri khas dari orang-orang tionghoa
- Rebana merupakan campuran dari budaya luar budaya Arab
- Keroncong tugu
- Tanjidor
Senjata Tradisional Kebudayaan DKI Jakarta
gambar senjata tradisional Kebudayaan DKI Jakarta
Ada 8 senjata tradisional Betawi yang akan kita bahas, kedelapan senjata tersebut antara lain:
- Golok Betawi
Golok merupakan senjata tradisional Betawi yang paling populer. Senjata ini jadi alat kelengkapan keseharian pakaian adat Betawi para kaum pria. Golok diselipkan di ikat pinggang hijau dan dipakai saat bekerja atau bepergian untuk perlindungan diri.
- Keris
Betawi di masa silam juga mengenal keris sebagai salah satu senjata tradisional yang mereka punya. Bentuk dari keris Betawi ini juga tidak ubahnya seperti keris Jawa pada umumnya.
- Belati
Belati berbentuk menyerupai golok, namun ukurannya lebih kecil. Selain itu, bilahnya cenderung lebih tebal dengan ujung yang lancip dan melengkung.
- Badik Cangkingan
Di masa silam, para pemuda betawi yang pergi jauh dari rumah kerap membawa senjata untuk menjaga diri. Senjata ini kerap dibawa bepergian (dicangking), senjata ini kemudian dinamai badik cangkingan
- Trisula
Pengaruh budaya Hindu di pulau Jawa pada masa silam memang meninggalkan banyak benda bersejarah. Salah satunya adalah budaya penggunaan trisula sebagai senjata pada kehidupan masyarakat Betawi.
- Toya
Di masa silam, Betawi memang dikenal memiliki banyak jawara dan perguruan silat. Maka tidak heran jika kita menemukan adanya senjata tongkat bernama Toya ini. senjata toya dahulu digunakan sebagai alat latihan bagi murid-murid perguruan silat.
- Pisau Raut
Jenis senjata tradisional Betawi selanjutnya adalah pisau raut. Senjata ini bukan digunakan untuk senjata dalam peperangan, melainkan lebih digunakan untuk sarana budaya.
- Senjata Tradisional Cunrik
Senjata cunrik ini kerap dibawa ketika bepergian oleh kaum wanita Betawi di masa silam, Senjata ini tidak berbentuk senjata. Bentuknya menyerupai aksesoris tusuk konde tapi cukup mematikan karena ketajamannya.
Makanan Khas DKI Jakarta
Makanan Khas Betawi saat ini sudah banyak yang langka dan bahkan nyaris punah, oleh sebab itu, penting sekali untuk melestarikan warisan kuliner nenek moyang kita. berikut beberapa makanan khas betawi
- Kerak Telor
- Nasi Uduk
- Nasi Ulam
- Roti Buaya
- Ketupat Sayur atau Lontong Sayur
- Gado-gado
- Ketoprak
- Semur Jengkol
- Laksa Betawi
- Pindang Bandeng
- Soto Betawi
- Soto Tongkar
Roti buaya adalah makanan khas betawi pada saat acara adat pernikahan betawi
Lagu Daerah DKI Jakarta
Ternyata, di DKI Jakarta ada lagu dari jaman dulu yang akhirnya dikenal dan menjadi lagu daerah sampai sekarang. Lagu apa saja? Berikut diantaranya:
- Jali-Jali
- Keroncong Kemayoran
- Kicir Kicir
- Lenggang Kangkung
- Ondel-ondel
- Sirih Kuning
- CIk Abang
- Dayung Sampan
- Kelap-kelip
- Ronggeng Jakarta
- Surilang
- Surilang Jot-Njotan
- Wak-Wak Gung
Bahasa Daerah DKI Jakarta
Bahasa Betawi atau Melayu Dialek Jakarta atau Melayu Batavia (bew) merupakan sebuah bahasa yang bahasa itu sendiri adalah anak bahasa dari Melayu. Mereka yang memakai bahasa ini dinamakan orang Betawi. Bahasa ini hampir seusia dengan daerah tempat bahasa ini dikembangkan, yakni Jakarta.
Adapun bahasa lain yang ada di DKI Jakarta antara lain yaitu:
- Bahasa Indonesia (resmi)
- Bahasa Betawi (utama)
- Bahasa Melayu,
- Bahasa Jawa
- Bahasa Pecok
- Bahasa Sunda
- Bahasa Banjar
- Bahasa Minangkabau
- Bahasa Batak
- Bahasa Madura
- Bahasa Tionghoa
- Bahasa Mandarin
- Bahasa Arab
- Bahasa Tamil
- Bahasa Belanda
- Bahasa Portugis.
Demikian pembahasan kita seputar Kebudayaan DKI Jakarta, nantikan pembasahan lain seputar wilayah lain di Indonesia yang tidak kalah unik dan menarik. Stay tuned !
Diperbarui : 17 Sep 2021