Banten

0.0 (0 Reviews)

Deskripsi

Kelurahan Banten merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten. Kelurahan ini berjarak sekitar 10 km dari Kota Serang. Untuk sampai ke kelurahan ini, wisatawan dapat menggunakan alat transportasi seperti motor, mobil, bus, angkutan umum, ataupun kereta. Wisatawan yang berasal dari luar Kota Serang bagian Timur (Jakarta, Tangerang, dll), bisa keluar di Exit Tol Serang Timur dan jika berasal dari luar Kota Serang bagian Barat (Sumatera) bisa keluar di Exit Tol Serang Barat yang kemudian meneruskan perjalanan menuju Kelurahan Banten melalui Jl. Raya Banten. Bagi wisatawan yang menggunakan kereta, dapat mengambil stasiun tujuan akhir yaitu Stasiun Karangantu. Wisatawan dari daerah Tangerang juga bisa menggunakan travel sebagai salah satu pilihan transportasi jika ingin berkunjung ke Kelurahan Banten dengan biaya yang cukup ekonomis namun dengan fasilitas yang cukup nyaman. Akses jalan menuju ke Kelurahan Banten sudah beraspal. Kelurahan Banten memiliki banyak destinasi wisata yang dapat dikunjungi wisatawan. Petunjuk jalan menuju destinasi wisata terpampang di beberapa titik, sehingga memudahkan wisatawan untuk menemukan lokasi tujuan. 

Destinasi yang selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan adalah Masjid Agung Banten. Masjid yang terletak di kawasan Banten Lama ini merupakan masjid tertua di Nusantara dan merupakan salah satu peninggalan dari Kesultanan Banten yang dibangun pada masa kepemimpinan Sultan Maulana Hasanuddin. Pada area masjid ini, juga terdapat area pemakaman Sultan Banten beserta dengan keluarganya yang sering dikunjungi oleh wisatawan untuk melakukan aktivitas ziarah. Kini, Masjid Agung Banten menjadi cagar budaya yang menjadikannya sebagai tempat yang wajib dikunjungi pada daerah Banten untuk melakukan berbagai kegiatan keagamaan maupun pendidikan. Bangunan masjid ini juga unik dan berbeda dengan masjid pada umumnya, yaitu terdapat bangunan menara seperti mercusuar yang bagian atapnya seperti pagoda Cina dan juga terdapat payung yang seperti pada Masjid Nabawi, sehingga pengunjung akan merasa seperti di Mekkah.  Pada area Masjid Agung Banten, juga banyak penjual yang menjajakan aneka oleh-oleh seperti kurma, tasbih, peci, kaligrafi dan juga jasa foto yang bisa langsung dicetak sebagai kenang-kenangan. 

Tak jauh dari Masjid Agung Banten, terdapat Keraton Surosowan yang menjadi destinasi wisata sejarah. Walaupun hanya tersisa puing dan pondasi, Keraton Surosowan dapat menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan yang ingin mengetahui lebih dalam terkait kejayaan Kesultanan Banten. Tak hanya belajar tentang sejarah, wisatawan juga dapat mengabadikan reruntuhan bangunan menjadi sebuah foto yang indah. Kursi panjang yang tersebar di area luar Keraton Surosowan bisa menjadi pilihan yang tepat untuk bersantai.

Jika masih ingin mengulik cerita sejarah mengenai Kesultanan Banten, wisatawan dapat berkunjung ke Museum Situs Kepurbakalaan yang berada di seberang Keraton Surosowan. Museum ini terletak satu lokasi dengan Masjid Agung dan Keraton Surosowan. Pada museum ini menyimpan peninggalan-peninggalan dari Kesultanan Banten, lengkap dengan penjelasannya sehingga pengunjung dapat menambah pengetahuan juga di sela-sela berlibur. Tak hanya itu, jika pengunjung datang di saat perayaan tertentu, pengunjung dapat melihat juga pameran dari kota lain (saat itu terdapat pameran dari Tangerang Raya). Pengunjung tak perlu khawatir, fasilitas yang diberikan cukup untuk membuat pengunjung nyaman seperti tempat duduk, toilet, tempat parkir, tempat penitipan barang, dan Mushola. 

Selain Masjid Agung, Museum Kepurbakalaan, dan Keraton Surosowan, Kelurahan Banten juga memiliki bangunan yang menjadi simbol toleransi pada zaman Kesultanan Banten, yaitu Vihara Avalokitesvara. Vihara ini merupakan vihara tertua di Provinsi Banten yang sudah dibangun sejak abad 16. Sebagai bangunan bersejarah, Vihara Avalokitesvara mempunyai luas mencapai 10 hektar dengan memiliki banyak corak khas dan salah satunya adalah bentuk gerbang dengan atap berhiaskan dua naga yang menyambut pengunjung di pintu masuk vihara. Vihara Avalokitesvara ini disebut sebagai klenteng Tri Darma karena melayani tiga kepercayaan umat yaitu Kong Hu Cu, Taoisme, dan Buddha. Walaupun demikian, pengunjung yang beragama lain sangat diperbolehkan untuk berkunjung dan menikmati pemandangan di dalam Vihara Avalokitesvara ini.

Berada di seberang Vihara Avalokitesvara, Benteng Speelwijk menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik di Kelurahan Banten. Benteng ini merupakan bangunan bersejarah yang menjadi saksi kuatnya pertahanan Kesultanan Banten sekaligus simbol kekuasaan Belanda di Banten. Arsitektur bergaya Eropa yang terkesan vintage dapat dijadikan spot foto bagi yang Instagramable. Suasana sore di Taman Speelwijk dapat dijadikan tempat bersantai bagi wisatawan yang ingin menghilangkan kejenuhan.

Beralih dari destinasi bekas peninggalan sejarah, di Kelurahan Banten juga terdapat tempat wisata yang berlokasi di Pelabuhan Karangantu, yaitu Pantai Gope dan Kampung Wisata Mangrove Pancer. Kampung Wisata Mangrove Pancer ini menjadi destinasi yang ramai dikunjungi oleh wisatawan yang ingin sekedar bersantai atau menghabiskan waktu dengan berfoto di spot-spot yang tersedia pada Kampung Wisata Mangrove Pancer. Jembatan cinta menjadi spot foto yang Instagramable yang menambah daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Untuk akses menuju destinasi Kampung Wisata Mangrove Pancer ini dapat ditempuh dengan motor atau mobil.

Pantai Gope merupakan salah satu objek wisata alam di Kelurahan Banten yang juga wajib dikunjungi selain Kampung Wisata Mangrove Pancer. Pantai Gope memiliki pemandangan laut yang indah dan terdapat banyak perahu nelayan. Selain itu, di Pantai Gope juga terdapat banyak aktivitas yang dapat dilakukan, salah satunya adalah wisata bahari. Wisata bahari ini adalah kegiatan mengelilingi laut dengan menggunakan kapal. Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau, yaitu Rp10.000 untuk orang dewasa dan Rp5.000 untuk anak-anak dengan durasi perjalanan sekitar 15 menit untuk sekali perjalanan. Selain wisata mengelilingi laut, wisatawan juga bisa mengunjungi Pulau Lima yang terletak tidak jauh dari Pantai Gope dengan harga Rp300.000 dengan maksimal 12 orang dalam sekali keberangkatan. Berbagai kuliner juga tersedia di sekitar Pantai Gope, terutama masakan seafood yang bahannya sangat segar karena langsung diambil dari tempat pelelangan ikan. Di pantai ini juga terdapat tempat untuk penyewaan sepeda dan becak kecil yang dapat digunakan wisatawan jika ingin menikmati bersepeda di area pantai. 

Wisatawan yang ingin menginap di Kelurahan Banten tak perlu khawatir mencari penginapan. Salah satu penginapan yang ada di Kelurahan Banten bernama Raina Homestay. Penginapan ini terletak di pinggir jalan, tepatnya di Pelabuhan Karangantu No. 11. Fasilitas yang dimiliki oleh penginapan ini, yaitu ruang tamu, 4 kamar tidur, kamar mandi, dan ruang makan. Untuk menginap di Homestay Raina, wisatawan cukup membayar dengan tarif Rp150.000 - Rp200.000 untuk kamar non AC dan Rp 200.000 - Ro250.000 untuk kamar AC. Tarif ini berlaku untuk satu kamar per malam.

Kelurahan Banten juga memiliki UMKM dengan produk yang unik. Sebagian produk UMKM dijual di Gerai UMKM dan Rumah Produksi yang terletak di dekat Pantai Gope. Di tempat ini dijual berbagai macam produk kerajinan tangan yang dibuat oleh masyarakat Kelurahan Banten. Produk yang dijual beraneka ragam, seperti: lampu, tempat tisu, pajangan, dan masih banyak lagi yang kebanyakan berasal dari cangkang kerang. Selain itu, ada juga UMKM milik Ibu Hj. Andi yang menjual produk olahan limbah plastik yang berhasil disulap menjadi kerajinan unik dengan nilai jual tinggi. Produk olahan limbah tersebut terdiri dari tas, dompet, tempat minum, karpet, dan topi dengan kisaran harga puluhan hingga ratusan ribu rupiah yang dapat dibeli di Homestay Raina.

Show more

Review (0)
0.0

Write a review

Rate This Place
Tulis Review

Spot sekitar

×