Rumah Adat Suku Madura - Madura adalah salah satu pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.168 km² (masih besar pulau Bali), dengan yang hampir 4 juta jiwa.
Nah kalian tahu nama lain dari pulau Madura? Yup bener, Pulau Garam, haha. Kali ini saya akan berbagi informasi tentang rumah adat suku Madura.
Rumah adat Madura ini dikenal dengan sebutan Tanean Lanjhang. Secara termonologi berarti "Halaman Panjang". Hal ini selaras dengan fakta pola struktur bangunannya yang panjang dari arah Timur ke Barat dan sebaliknya.
Rumah Adat Suku Madura Tanean
[caption id="attachment_386" align="aligncenter" width="800"] fb : Madura BAGUS[/caption]
Tanean Lanjhang merupakan Permukiman tradisional masyarakat Madura, yaitu suatu kumpulan rumah yang terdiri atas dasar kekeluargaan atau kerabat yang mengikatnya.
Masyarakat Madura di Jawa Timur ini memang terkenal dengan kuat nya hubungan kekerabatan antara mereka.
Hubungan keluarga kandung merupakan ciri khas dari suku ini
Rumah adat suku Madura Tanean Lanjhang ini juga terinspirasi dari gambaran kehidupan sosial budaya mereka.
Karena itu pola dari rumah adat ini memiliki beberapa hal yang unik yang di timbulkan dari nilai-nilai falsafah kehidupan sosial masyarakat Pulau garam tersebut.
TANEAN LANJHANG adalah Rumah adat Madura (artinya yaitu halaman panjang). Ciri khas dari Tanean Lanjhang ini yaitu: Satu kompleks atau pemukiman terdiri dari 2 samapi 10 rumah.
Langsung saja mari kita bahas seputar rumah adat masyarakat Pulau Garam ini.
Material Bangunan Rumah Adat Madura
[caption id="attachment_385" align="aligncenter" width="800"] supplierkayuindonesia.com[/caption]
Masyarakat pulau Garam biasa menggunakan bahan material bangunan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
Namun sebagian karena semakin berkembangnya zaman bahan material sering ditambahkan dengan bahan material yang modern.
Bagian lantai biasanya hanya menggunakan alas tanah, tetapi ada juga yang plesteran semen biasa.
Bagian lantai hanya beralaskan tanah atau plester semen
Tetapi semakin kesini banyak masyarakat yang mulai menambahkan keramik pada bagian lantai.
Tinggi lantai disesuaikan dengan tanah disekitar karena untuk menghindari naiknya air hujan ke permukaan lantai rumah ketika terjadi hujan.
[caption id="attachment_387" align="aligncenter" width="800"] shifafadillah10.blogspot.com[/caption]
Pada bagian atap masyarakat Madura menggunakan genting tanah, ditutupi dengan daun alang-alang atau daun nipah.
Ada beberapa desain yang terkenal di bagian atap rumah adat suku Madura ini di antaranya
- Desain Pacenan, ada hiasan berupa ekor atau tanduk dibagian bubungan nya seperti bangunan rumah China.
- Desain Jadrih, memiliki dua bubungan.
- Desain Trompesan, biasanya atapnya dibagi menjadi tiga patahan.
Pada bagian dinding atau kerangka rumah dibuat dari kayu yang sudah dibentuk dulu sebelumnya.
Kerangka dindingnya dari kayu balok, dinding nya sendiri menggunakan papan, dan kerangka atapnya terbuat dari bambu yang sudah kering dan dipotong-potong kecil memanjang.
Rumah adat ini masih terlihat di sebagian besar masyarakat pelosok Pulau Garam ini, mereka terutama yang di pelosok masih menjunjung tinggi tali kekerabatan mereka dengan cara menjaga lambang-lambang yang ada di bangunan rumah adat ini.
Pola Rumah Adat Suku Madura Tanean Lanjhang
Rumah adat tradisional Madura Tanean Lanjhang bisa dikunjungi di beberapa daerah menuju pantai slopeng maupun menuju pantai lombang
Sebenarnya rumah Tanean Lanjhang ini bukan sebutan untuk satu rumah saja, melainkan untuk satu lingkungan rumah yang berjajar memanjang dalam satu lingkungan dan hidup rukun bertetangga.
Untuk lingkupan rumah Tanean Lanjhang ini biasanya terdiri dari 2 sampai 10 rumah.
Setiap satu rumah dihuni oleh satu keluarga dan dalam satu lingkupan Tanean Lanjhang ini biasa nya masih memiliki hubungan kekerabatan sanak keluarga.
Posisi lingkungan rumah adat Jawa Timur di kepulauan Madura ini bisa kita temukan dekat lahan garapan, sawah, ladang, sungai, dan jalan sebagai pembatas, juga ada penghalang untuk memisahkan antara lahan garapan petani dengan lingkungan rumah berupa pagar dari tanaman hidup atau galangan tumpukan tanah yang di tinggikan.
Dilengkapi dengan adanya mushola atau masjid kecil untuk tempat beribadah umat muslim, ada juga sumur dan kandang ternak, dan halaman yang memanjang dari arah Barat ke Timur sesuai dengan rumah.
Urutan rumah nya pun tidak sembarangan loh teman-teman rumah milik orang yang tingkat kekerabatan nya lebih tinggi biasanya posisi nya berada dibagian Barat, misalnya kakek, kakak dari ayah atau ibu, tetua dan seterusnya.
Dan urutan nya semakin ke Timur berarti hubungan kekerabatan nya semakin rendah.
Sistem yang demikian mengakibatkan ikatan yang erat seperti keluarga menjadi semakin erat namun antar kelompok sangat renggang karena letak Permukiman yang menyebar dan terpisah.
Setiap satu lingkup Tanean Lanjhang selalu di lengkapi bangunan langgar atau masjid khusus ruang ibadah, dan letaknya berada di ujung barat di antara ujung rumah.
Kandang ternak letaknya berhadapan dengan halaman depan seberang rumah.
Masyarakat biasanya memiliki satu kandang dalam setiap rumah, ternaknya pun ada berbagai macam hewan peliharaan, kadang ada kerbau, sapi, kambing, hingga ayam.
Proses Terbentuknya Permukiman Tanean Lanjhang
Permukiman tradisional Madura ini bisa terbentuk dari diawali dengan sebuah rumah induk yang disebut tonghuh.
Tonghuh adalah rumah induk cikal bakal atau leluhur suatu keluarga, tonghuh ini dilengkapi dengan ruang utama, langgar kandang dan dapur.
Proses terbentuknya mulai dari suatu keluarga yang memiliki anak dan baru berumah tangga, khusnya anak perempuan, maka orang tua harus membuat rumah dan di mulai letak nya dari sebelah Timur.
Demikian pula dengan generasi selanjutnya dan akan terbentuk koren sampai Tanean Lanjhang, Susunan nya terus berkembang dari masa ke masa.
Generasi terpanjang dapat dilihat sampai dengan 5 generasi di Tanean Lanjhang.
Komponen Penyusun Ruang Tanean Lanjhang
gambar komponen utama tanean lanjhang
Pada umumnya rumah adat suku Madura Tanean Lanjhang ini memiliki beberapa komponen yang utama. yaitu :
- Tanean atau Halaman.
- Langgar.
- Rumah Utama.
- Kandang.
- Dapur.
Komponen-komponen tersebut memiliki fungsi yang lumayan signifikan dan berbeda di antara yang lain, di antaranya :
1. Tanean atau Halaman
gambar tanean
Halaman inilah yang disebut dengan tanean, bentuknya yang persegi panjang dan membujur memanjang dari Timur ke Barat sekitar 90M.
Halaman ini biasa digunakan masyarakat untuk menjemur hasil pertanian ketika musim panen, acara keluarga seperti pernikahan, tahlilan, khitanan, dan tempat bermain anak-anak.
2. Langgar Tanean Lanjhang (Rumah Adat Suku Madura)
gambar langgar tanean lanjang
Keberadaan langgar ini menunjukan bahwa masyarakat Madura merupakan masyarakat yang beragama yang menyediakan tempat beribadah.
Langgar ini bentuknya persegi panjang dan memanjang ke belakang dengan ukuran kurang lebih sekitar 23,1, dan didalamnya ada perlengkapan alat salat dan sarana pendukung lainnya seperti sajadah, mukena, tikar, dan pengeras suara yang tidak terlalu besar.
Letaknya pun berada di ujung Barat, dalam Islam itu berarti menghadap ke arah kiblat.
Namun masyarakat Madura juga biasa menggunakan langgar sebagai penyimpanan hasil bumi atau penjagaan ternak.
3. Rumah Utama
gambar bangunan utama rumah adat madura
Rumah berbentuk persegi panjang ini kebakanyakan memanjang ke samping dengan berukuran 6,6 x 11 m.
Namun terkadang ukurannya sesuai dengan keinginan pemilik Tanean.
Fungsi rumah ini selain untuk tempat singgah hunian, juga bisa dilihat dari posisi rumah sendiri di mana yang paling ujung Barat berarti menunjukan kedudukan sosial pemilik rumah.
4. Kandang Adat Tanean Lanjhang
gambar kandang rumah adat suku madura
Umumnya kandang ini berukuran 6,6 x 5,9 m dan membentuk persegi panjang, kandang ini biasa digunakan untuk berbagai macam hewan ternak tergantung pemilik rumah
5. Dapur Adat Tanean Lanjhang
Dapur adat rumah ini umumnya berukuran 3,8 x 6,6 m dan bisa lebih sesuai keinginan pemilik rumah, dan dapur ini berbentuk persegi panjang dan memanjang ke belakang.
Dapur ini di gunakan secara bersamaan antar satu lingkup Tanean Lanjhang.
Itulah beberapa komponen pendukung utama dalam proses terbentuknya rumah adat Madura Tanean Lanjhang.
Sekarang saya akan meringkas fakta menarik seputar keunikan dari rumah adat ini.
Fakta Menarik Seputar Rumah Adat Suku Madura
Rumah Adat Tanean Lanjhang ini merupakan permukiman tradisional masyarakat Pulau Garam yang letak rumah nya berkumpul dalam satu lingkungan yang pemilik nya masih terikat dalam satu sanak keluarga.
Rumah induk ini biasanya terdapat tanda di atapnya berupa hiasan 2 jengger ayam dan posisinya berhadapan seperti batu nisan pada sebuah kuburan yang biasa kita lihat.
Konon hiasan model ini bertujuan untuk mengingatkan penghuni rumah tentang kematian, yang pasti setiap orang akan mengalami hal itu.
Keunikan Letak Rumah
Tata letak nya yang teratur berjejer dan mempunyai satu rumah induk dan berada di tengah-tengah perumahan.
Letak antara satu rumah dengan rumah lainnya pun lumayan cukup dekat, umumnya hanya dibatasi oleh pekarangan atau galengan.
Dan letak Tanean Lanjhang ini sangat dekat dengan lahan garapan, sungai atau mata air di daerah sekitarnya.
Rumah ini biasanya di tempat oleh tetua atau sesepuh di satu Lanean Lanjhang.
Sesepuh tempat ini dikenal dengan julukan kepala Somah, layaknya raja kecil, kepala solmah adalah yang menguasai semua kebijakan keluarga, terutama menyangkut masalah perkawinan yang akan dilakukan.
Barat sampai Timur merupakan arah yang menunjukan urutan tua sampai muda. Kekeluargaan di sini ikatan nya menjadi sangat kuat berkat sistem yang berlaku seperti itu.
Akan tetapi hubungan antar kerabat atau kelompok lain menjadi renggang karena letak pemukiman yang terpisah dan menyebar.
Luasnya tanah Madura dan sedikitnya penduduk menjadi salah satu faktor renggangnya permukiman antara warga.
Pada bagian ujung Barat merupakan letak langgar, bagian utara adalah kelompok rumah yang tersusun sesuai hierarki keluarga.
Sementara susunan Barat sampai Timur terletak berjejer mulai dari rumah orang tua, anak-anak, cucu hingga cicit dari keturunan dari pihak perempuan.
Kelompok keluarga seperti itu disebut sebagai rumpun bambu atau koren, istilah ini sangat cocok karena satu koren berarti satu keluarga inti.
Keunikan Bagian Bagian rumah
Rumah adat Madura Tanean Lanjhang ini hanya memiliki satu pintu di depan, hal ini untuk memudahkan pemilik rumah mengontrol aktivitas keluar masuk anggota keluarganya.
Pada bagian pintu ini biasanya dihiasi ukiran-ukiran asli Madura pulau Garam, dengan warna hijau dan merah yang merupakan lambang perjuangan pahlawan dan kesetiannya.
Dibagian dinding bagian depan biasanya ada sebuah gambar lukisan bunga, gambar lukisan ini menggambarkan keharmonisan keluarga.
Pada bagian dalam rumah berdiri 4 buah pilar yang dijadikan penyangga yang tampak kokoh dengan menggunakan kayu jati.
Pilar-pilar ini disebut dengan pilar pasarean, pilar ini terhubung satu dengan lainya dan membentuk seperti bujur sangkar.
Keunikan Rumah Menjadi Daya Tarik Wisatawan
Tak sedikit warga Indonesia yang ingin berkunjung ke wilayah permukiman Tanean Lanjhang ini, mungkin kamu juga
Ada juga mahasiswa yang berkunjung dan melakukan observasi di rumah adat suku Madura ini.
Bonus Fakta Menarik Seputar Pulau Madura
Pakaian khas suku Madura dikenal dengan sebutan pesa'an. Pakaian terlihat sederhana karena hanya berupa kaos merah putih garis-garis dan celana yang longgar. Sementara wanita mengenakan kebaya.
Nama pakaian Bagian atas : Baju Pesa'an
Kebudayaan Suku Madura
- Carok: Yaitu tradisi perkelahian antara dua orang atau dua keluarga besar dengan menggunakan clurit
- Clurit: Yaitu senjata tradisional suku Madura yang menjadi ciri khas tersendiri bagi masyarakat pulau Madura
- Bhubu'an: Yaitu tradisi memberi kado di hajat pernikahan
- Keraban Sapeh: Yaitu tradisi suku Madura yang terkenal dengan karapan sapi. Semacam perlombaan sapi dengan memakai gerobak kemudian ditarik oleh sapi tersebut dan ditunggangi seorang joki.
- Saronen: Yaitu sebuah alat musik khas Madura yang berbentuk kerucut memanjang seperti terompet dan juga memainkannya dengan cara ditiup.
- Pesa'an: Yaitu sebutan untuk pakaian adat suku Madura.
- Mondok: Yaitu kebiasaan masyarakat Madura yang kebanyakan menganut agama islam yang lebih menyukai anak-anaknya untuk pesantren dan disebut dengan istilah Mondok.
- Haji Menjadi Tujuan Hidup.
Demikian pembahasan kita seputar rumah adat suku madura, kami akan menambahkan lebih banyak lagi nantinya. Stay tuned !
Diperbarui : 17 Sep 2021