Dieng Kulon

Desa Dieng Kulon terletak 2.093 mdpl di kawasan Dataran Tinggi Dieng, lokasi tepatnya di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Dunia mengenal Desa Dieng Kulon dengan julukan “Negeri di Atas Awan”, hal ini karena setiap menjelang waktu pagi dan malam, seluruh wilayah desa ini akan dilingkupi oleh kabut tebal yang dingin, sehingga membuatnya seolah-olah sedang mengambang di atas awan. 

Pesona pariwisata di Desa Dieng Kulon mengangkat konsep sejarah, situs purbakala, kultur budaya, adat tradisi, dimensi spiritual-magis, dan keindahan alam pegunungan. Akulturasi antara Hindu, Buddha, dan Islam melahirkan kultur budaya yang mengakar di masyarakat, yaitu tradisi cukur rambut gimbal. Konon anak yang memiliki rambut gimbal adalah titisan Nini Ronce (perempuan) dan Ki Kolodete (laki-laki), leluhur pendiri Dieng.

Pemotongan rambut gimbal tidak bisa sembarangan, harus dilakukan oleh pemangku adat melalui ritual pembacaan doa khusus di kompleks Candi Arjuna. Prosesi diawali dengan kirab budaya, lalu dilanjutkan siraman dari mata air Sendang Sedayu. Kemudian rambut gimbal yang telah dipotong akan dilarung ke laut selatan. Tradisi ini rutin digelar setiap tahun, dan dapat disaksikan dalam gelaran Dieng Culture Festival. 

Tidak hanya atraksi budaya, di Desa Dieng Kulon juga banyak destinasi lain yang dapat dikunjungi seperti kompleks Candi Arjuna dan Kawah Vulkanik Sikidang. Candi Arjuna dipercaya sebagai candi tertua di Pulau Jawa, sekaligus yang tertinggi di Indonesia karena dibangun di atas ketinggian 2.000 mdpl. Keunikan lain dari Desa Dieng Kulon adalah Embun Upas, lapisan es menyerupai salju yang muncul setiap musim kemarau.