Gunungwuled

0.0 (0 Reviews)

Deskripsi

Desa Gunung Wuled atau lebih sering dikenal dengan Desa Wisata Gunung Wuled. Desa ini berada di kawasan dataran tinggi, yaitu sekitar 300 mdpl. Terletak di Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Karena berada di kawasan dataran tinggi hampir 70% dari luas wilayah desa ini merupakan daerah perkebunan.

Terletak di ketinggian 300 mpdl, Gunung Wuled merupakan desa yang cukup terpencil dan jauh dari pusat keramaian. Terlepas dari itu, hal ini menjadikan Desa Wisata Gunung Wuled masih terlihat asri dan sangat alami. Jarak dari Kecamatan Rembang berkisar 10 km, sedangkan dari Kabupaten Purbalingga adalah 22 km. Sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani dengan produk hortikultura berupa padi, jagung, singkong, ubi, kacang tanah, dan jenis sayur-mayur lainnya.

Desa Gunung Wuled sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat akibat adanya program Desa Wisata. Desa ini dinobatkan menjadi Desa Wisata karena memiliki keunikan tersendiri baik dari segi budaya, tradisi maupun keindahan alamnya. Akibatnya terjadi peningkatan yang sangat signifikan baik dari segi infrastruktur maupun pertumbuhan penduduk. Desa ini menawarkan berbagai macam potensi desa yang sangat menarik, khususnya dalam bidang UMKM dan juga wisata seperti wisata air terjun dan hutan pinus.

Salah satu yang paling populer adalah Curug Panyatan yang menyuguhkan keindahan alam yang sangat menarik. Curug ini terletak di Desa Bawahan, Desa Wisata Gunung Wuled, Kecamatan Rembang, Purbalingga, bersebelahan dengan Desa Wisata Tanalum yang lebih dulu dikenal dengan Negeri Seribu Curug. Curug ini memiliki ketinggian sekitar 35 meter dan memiliki air yang sangat jernih. Sungai yang mengalir di Curug Panyatan ini tidak pernah kering walaupun sedang musim kemarau sekalipun, karena memiliki sumber mata air yang sangat besar di kaki Gunung Panyatan. Konon ceritanya sumber mata air yang sangat deras tersebut terbuat karena ketukan tongkat (Eyang Luwung). Dan air yang keluar dan mengalir ke Curug Panyatan tersebut dipercaya bisa membuat awet muda bagi siapa saja yang menggunakannya untuk mandi atau meminumnya.

Selain potensi wisatanya, Desa Gunung Wuled juga memiliki keunikan tersendiri mengenai budaya dan tradisinya. Salah satu budaya dan tradisi yang masih berlaku di Desa Gunung Wuled ini adalah Suran Of Gunung Wuled. Tradisi ini sangat menarik dan menjadi andalan di Desa Gunung Wuled. Suran adalah event tahunan Desa Wisata Gunung Wuled yang dilaksanakan pada setiap hari Kamis Wage di bulan Suro atau bulan Muharram dalam satu tahun sekali. Acara ini biasanya di mulai dengan bersih – bersih makam leluhur dengan tujuan untuk menjaga kerukunan dan hidup bergotong – royong antar warga masyarakat, serta meningkatkan hajat makhluk hidup yang bawasannya akan kembali kepada Sang Pencipta. Kemudian acara dilanjutkan dengan doa bersama dan takiran. Takiran ini memiliki makna dimana bagi siapa saja yang makan menggunakan takir harapannya bisa menata pola pikir kehidupan dengan baik. Setelah itu, dilanjutkan dengan potong tumpeng. Dengan adanya potong tumpeng, berarti rangkaian acara Suran Of Gunung Wuled telah berakhir. Potong tumpeng sendiri melambangkan rasa syukur kepada Tuhan dan sekaligus ajaran untuk hidup dengan rasa kebersamaan dan kerukunan. Sebagai penutupan, acara yang terakhir adalah Larung Sesaji. Larung Sesaji merupakan ritual yang dilakukan di Sungai Panyatan yang dipercaya dapat membuang sial / naas. Acara ini biasanya dilakukan oleh seluruh anggota Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata).   

Tidak hanya itu, Desa Gunung Wuled juga memiliki potensi lokal dari petani milenial yang dapat berdaya saing tinggi, salah satunya adalah kapulaga. Luas lahan kapulaga di Kabupaten Purbalingga sekitar 1.200 hektar dengan produksi sekitar 2.080 ton per tahun. Khusus di Desa Gunung Wuled luas lahan kapulaga 180 ha dengan produksi 800 kg kapulaga kering per hektar, dengan kadar air sekitar 14 – 20 %. Luas lahan kapulaga di wilayah Kecamatan Rembang hampir mencapai 900 ha. Selama ini kapulaga yang termasuk tanaman rempah, dijadikan sebagai bahan baku industri jamu, hingga industri minuman aromatik. Pemasaran produksi kapulaga Gunung Wuled juga sudah dikirim hingga ke luar daerah, termasuk PT Sudomuncul, bahkan kapulaga dari Purbalingga sudah dipasarkan eksport ke Turki.

Pada Desa Wisata Gunung Wuled, sebagian besar penduduknya hanyalah lulusan SMP. Namun, kendati demikian, keinginan untuk terus berkembang inilah yang mewarnai Desa Wisata Gunung Wuled dan membuatnya mencolok dibandingkan desa yang lain. Hal ini dapat dilihat pada banyaknya UMKM yang ada di Desa Wisata Gunung Wuled, seperti olahan parijtaha, kapulaga, kopi kletak, gula aren, dll. Apabila terus dikembangkan, budaya inovatif pada Desa Wisata Gunung Wuled dapat membawa kontribusi besar dalam bidang ekonomi, sosial budaya, pengetahuan, dan lingkungan bagi penduduknya. Pembangunan potensi desa tentunya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Namun di samping hal itu, pembangunan semacam itu juga memacu tumbuknya ekonomi kreatif yang seiring dengan munculnya destinasi pendukung lainnya. Maka dapat dilihat secara jelas bahwa pembangunan potensi desa wisata dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Show more

Review (0)
0.0

Write a review

Rate This Place
Tulis Review

Spot sekitar

×