Desa Kentong
Deskripsi
Desa Kentong berlokasi di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengan. Desa ini memiliki lokasi yang letaknya cukup jauh dari pusat Kecamatan Cepu. Kamu bisa mengunjungi Desa Kentong dengan menempuh waktu 15-30 menit perjalanan. Untuk menempuh Desa Kentong kamu bisa menggunakan roda dua ataupun roda empat. Meskipun memiliki jarak yang cukup jauh dari pusat Kecamatan Cepu namun perjalanan yang ditempuh tidak akan sia-sia karena akan terbayarkan dengan suasana yang dapat memanjakan mata. Wisatawan akan dimanjakan dengan hamparan persawahan yang sangat luas disertai aktivitas masyarakat di pertanian seperti bercocok tanam, membajak sawah, mengarit rumput dan aktivitas lainnya yang masih erat dengan kearifan lokalnya. Potensi persawahan yang melimpah di Desa Kentong menjadikan kearifan lokal masih ada disana. Salah satu kebudayaan yang biasa dilakukan oleh masyarakat pada setelah panen yaitu kebudayaan manganan. Manganan merupakan tradisi di Desa Kentong sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas rezeki berupa hasil panen yang telah diberikan, dengan tradisi ini warga berharap hasil panen tahun depan bisa lebih baik lagi. Tradisi manganan memiliki arti dalam kebersamaan dan berbagi. Masyarakat merayakan manganan di sendang Desa Kentong, Kegiatan manganan sendiri dilakukan dengan beberapa kegiatan adat. Saat berlangsungnya acara manganan banyak juga masyarakat yang ikut berjualan makanan untuk ikut serta meramaikan acara manganan di Desa Kentong
Saat mengunjungi Desa Kentong suasana pedesaan akan langsung kamu rasakan disana. Desa Kentong dengan pertanian yang maju menjadikan alasan terbesar untuk mengunjungi desa ini karena dikelilingi oleh panorama yang indah, wisatawan dapat merasakan suasana pedasaan khas Jawa Tengah dengan budaya yang terdapat didalamnya. Aktivitas harian masyarakat menjadi nilai menarik dari Desa Kentong. Desa yang sudah jauh dari hiuk piuk keramaian menjadikan momen tersendiri untuk menyejukan hati dan menjernihkan pikiran disertai suara hembusan angin serta suara siulan burung menjadikan suasana terasa damai. Desa Kentong memiliki keindahan alam dan adat budaya yang masih terjaga kelestariannya.
Memanfaatkan potensi desa, menjadikan masyarakat lebih kreatif dalam mengoptimalkan potensi yang ada seperti pembuatan ukiran kerajinan kaligrafi yang terbuat dari kayu untuk dijadikan oleh-oleh wisatawan. Masyarakat juga membuat budidaya jamur tiram dan jamur merang untuk dijual kepada masyarakat ataupun dijadikan buah tangan setelah mengunjungi Desa Kentong. Tak kalah menarik kamu harus mencoba makanan khas yang diproduksi langsung oleh masyarakat di Desa Kentong yaitu Jendil, makanan dengan bahan dasar ikan yang diolah menjadi ikan jendil krispi dan jendil garang asem menjadi ciri khas dari Cepu yang langsung di produksi di Desa Kentong. Selain kreativitas dan kulinernya, Desa Kentong juga memiliki seni bela diri yaitu pencak silat. Pencak silat disana mengutamakan nilai solidaritas untuk membentuk persaudaraan sebagai tujuan utama, salah satunya yaitu pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate atau yang biasa disingkat PSHT. PSHT di Desa Kentong didirikan pada tahun 2020 yang beranggotakan warga dari Desa Kentong. Pencak silat menjadi nilai untuk pelestarian seni bela diri di wilayah Kentong.
Desa Kentong ini terletak di sebelah timur Desa Sumberpitu, selatan Desa Kapuan, barat Desa Nglandeyan, utara Desa Mulyorejo Dengan jarak tempuh dari Kecamatan Cepu 4,6 Km dengan waktu tempuh kurang lebih 11 menit, 37 Km dari Kabupaten atau Kota Blora dengan waktu tempuh kurang lebih 37 menit, 145 Km dari Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah dan membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam 55 menit.
Sekilas tentang sejarah Desa Kentong, pada Zaman Kejayaan Kadipaten Jipang Panolan yang dipimpin oleh Pangeran Benowo selain pertanian yang subur juga mempunyai pusaka yang merupakan pegangan yang tak terkalahkan oleh siapapun. Nama Pusaka tersebut adalah Wulu Domba Pancal Panggung. Namun atas siasat lawan untuk menaklukan maka dengan cara mencuri pusaka tersebut dengan menyuruh Modin Ngoken dan Kuncen dengan cara sirep (membuat orang tertidur). Setelah membuat tertidur maka pusaka dengan mudah bias diambil. Melalui Pancaran Aura positifnya maka pencuri bingung mencari arah pulang. Pencuri berpura – pura menjual alat pertanian. Mereka berjalan tidak tau arah sampai akhirnya berada di Pasar Wado. Kemudian pencuri bertanya pada orang arah pulang dan diberitahu bahwa arah Kuncen berada di arah timur. Akhirnya pencuri mulai berjalan dan tiba pada sebuah perkampungan. Karena jalannya yang mencurigakan maka pencuri diteriaki “maling-maling” yang di iringi dengan tabuhan kentongan menuju ke arah utara. Maka pencuri sambil berkata desa yang masih terdengar suara tabuhan kentongan, nantinya akan diberi nama desa kentongan.
Desa Kentong memiliki masyarakat yang ramah, budaya masyarakat yang selalu menghormati orang sekitar akan kamu rasakan ketika berkeliling sekedar jalan kaki atau menggunakan sepeda sehingga suasana nyaman akan tercipta. Pemandangan di sore hari bisa kamu nikmati yaitu pemandangan matahari terbenam dengan pemandangan sawah yang mengelilinginya. Tak jarang masyarakat sekitar mengahabiskan waktu ditengah sawah untuk mengobrol, dan bersepeda atau sekedar berfoto-foto sambari menikmati suasana hamparan sawah di Desa Kentong.