Sikunang
Deskripsi
Desa Sikunang merupakan salah satu dari enam belas desa di Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah. Desa Sikunang terbagi akan tiga dusun, diantaranya Dusun Ngandam, Dusun Sikunang dan Dusun Siterus. Secara kewilayahan, batas wilayah dari Desa Sikunang yaitu sebagai berikut.
- Sebelah Utara : Desa Dieng
- Sebelah Selatan : Desa Menjer
- Sebelah Barat : Desa Sembungan
- Sebelah Timur : Desa Campursari
Nama Desa Sikunang berasal dari kata “Si” yang merupakan kata tunjuk dan “Kunang” yang bermakna “bercahaya” atau “bersinar”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa “Sikunang” berarti sesuatu yang bercahaya atau bersinar. Nama ini diambil karena pada zaman dahulu, terdapat mata air dengan debit yang melimpah, sehingga mata air tersebut dikelilingi oleh kunang-kunang disekitarnya. Mata air ini dulu terletak di sebelah timur Dusun Sikunang dan bernama ”Tok Sedendang”. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu sumber mata air ini telah hilang atau punah.
Desa Sikunang berada di wilayah dataran tinggi yang mayoritas adalah ladang. Maka dari itu, sumber ekonomi utama Desa Sikunang berasal dari pertanian dan perkebunan dengan sebagian besar penduduk Desa Sikunang bermatapencaharian sebagai petani. Komoditas yang mayoritas ada di Desa Sikunang adalah kentang, wortel, kubis, dan cabai. Selain itu, terdapat komoditas langka yang tumbuh di Desa Sikunang yaitu purwaceng. Purwaceng dikatakan langka karena purwaceng hanya tumbuh di daerah pegunungan tinggi. Hasil komoditas Desa Sikunang tersebut sebagian akan dijual dan sebagian lagi akan diolah oleh UMKM desa, salah satunya untuk menjadi keripik kentang.
Akibat dari lokasi wilayah Desa Sikunang yang berada di wilayah dataran tinggi dan terletak di kaki Gunung Bismo, desa ini memiliki suhu udara yang relatif dingin yaitu 10 sampai 15 celcius. Selain itu, karena lokasi geografisnya yang terletak di kaki Gunung Bismo, Desa Sikunang memiliki sumber air bersih dalam jumlah yang sangat banyak. Mata air ini dapat ditemukan di wilayah tekuk lereng dan menyebar di dekat wilayah tersebut.
Desa Sikunang memiliki beberapa adat dan kesenian yang berusaha dilestarikan agar budaya tersebut tetap terjaga. Adat yang dimiliki Desa Sikunang diantaranya Cepin, Rudat, dan Lengger (Tari Topeng). Akan tetapi, kesenian ini sudah lama tidak diadakan latihan.
Di Desa Sikunang, terdapat enam destinasi wisata yang dapat dikunjungi dengan mayoritas destinasi wisata tersebut merupakan wisata alam dan peninggalan sejarah. Enam destinasi wisata yang terdapat di Desa Sikunang, diantaranya yaitu, Andha Buddha, Batu Lik - Lik, Bukit Sarinah, Gunung Bismo, Kawasan Pengumben dan Telaga Silewek.
- Andha Buddha
Andha Buddha berasal dari kata andha yang berarti "tangga" dan budha yang berarti "kesucian". Sebelumnya, Andha Buddha merupakan jalan yang menghubungkan Telaga Cebong dan Dieng. Andha Buddha diyakini sebagai peninggalan sejarah Buddha oleh masyarakat setempat. Andha Buddha ini berbentuk seperti sejumlah tangga purbakala yang terdapat di beberapa lokasi disekitar Desa Sikunang.
- Batu Lik - Lik
Batu Lik - Lik merupakan destinasi wisata alam dengan bentuk tebing bebatuan yang cukup tinggi. Dalam perjalanan menuju Batu Lik - Lik terdapat goa yang bernama Batu Goa Sompet. Goa ini biasa digunakan untuk bertapa. Batu Lik - Lik ini tidak hanya berjumlah satu buah, melainkan tersebar di sekitar area tersebut.
- Bukit Sarinah
Bukit Sarinah terletak tidak jauh dari gerbang menuju PT Geo Dipa Energi. Bukit Sarinah ini dilengkapi dengan fasilitas gazebo - gazebo dengan pemandangan bukit yang dapat dilihat di bagian belakang rest area. Obyek wisata ini rencananya akan dikembangkan sebagai rest area.
- Gunung Bismo
Gunung Bismo ialah gunung dengan ketinggian 2365 mDPL yang dibagi menjadi 5 puncak. Gunung ini berbentuk seperti mangkok yang ditengahnya terdapat kawah. Gunung ini dapat diakses melalui Basecamp Gunung Bismo via Sikunang, Ngandam, Silandak, Deroduwur dan Pulosari. Selain dengan melakukan pendakian, Gunung Bismo dapat diakses dari jalur motor hingga ke puncak selama kurang lebih 20-30 menit. Bagi pendaki yang ingin membawa pulang souvenir dapat membeli dari basecamp Gunung Bismo ini. Pemandangan Sunrise dari puncak gunung ini merupakan pemandangan andalan Gunung Bismo. Yang menariknya lagi, dari puncak gunung ini kita dapat melihat pemandangan puncak Gunung Merapi, Gunung Slamet, Gunung Sikunir, Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing serta Telaga Menjer.
- Kawasan Pengumben
Kawasan Pengumben berasal dari kata “pengumben” yang berarti tempat untuk minum. Sebelumnya warga Desa Sikunang kebanyakan bermatapencaharian sebagai peternak sehingga kawasan ini digunakan sebagai tempat minum untuk hewan - hewan ternak. Pengumben ini berbatasan dengan lahan PLN dengan didepannya terdapat bor milik PT Geo Dipa.
- Telaga Silewek
Telaga Silewek merupakan suatu telaga di bagian utara Desa Sikunang dan berdekatan dengan Kawah Sikidang. Telaga ini biasanya diisi oleh bibit ikan oleh warga desa untuk ditangkap bersama saat hampir musim kemarau.