Tlogoweru

0.0 (0 Reviews)

Deskripsi

   Desa Tlogoweru terletak di wilayah administratif Kecamatan Guntur  Kabupaten Demak. Dengan batas wilayah sebelah utara Desa Bogosari Kecamatan Guntur Demak, sebelah selatan Desa Sidorejo Kecamatan Karangawen Demak, Sebelah timur Desa Tajemsari Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan, sebelah barat Desa Pamongan Kecamatan Guntur Demak dan Desa Pundenarum Kecamatan Karangawen Demak. Luas Desa Tlogoweru Memiliki luas lahan secara keseluruhan adalah 170.5 Ha. Alokasi penggunaan lahan untuk persawahan, tegalan dan perladangan seluas 160 Ha, pemukiman 10 Ha, fasilitas umum (kantor, sekolah, dan sebagainya) seluas 0.5 Ha (data desa Berdasarkan Bapermades 2013).

   Secara topografis Desa Tlogoweru memiliki tekstur tanah lempungan dengan warna hitam. Ketinggian permukaan tanah 9 mdpl dan pada umumnya merupakan dataran rendah dengan kemiringan tanah 7 derajat. Di sekeliling kanan dan kiri sepanjang jalur terbentang ladang dan sawah. Padi dan Jagung menjadi salah satu tanaman andalan yang menjadi komoditas pertanian yang mampu mendongkrak perekonomian warga sekitar. Kata Tlogoweru mempunyai 2 versi makna, makna pertama Tlogoweru dari kata Tlogo ( telaga ) dan Weru ( pohon Weru ). Berdasarkan cerita singkat desa tersebut dulu memiliki telaga yang banyak ditumbuhi pohon weru. Makna kedua Tlogoweru dari kata kiasan Tuk dan Kaweruh yang berarti Sumber Ilmu.       

   Desa Tlogoweru merupakan satu – satunya daerah di Demak  yang memiliki tempat penangkaran burung hantu berjenis Tyto Alba yang dikembangkan dan dilatih menjadi pemburu. Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Disaat burung hantu mulai punah,sebaliknya di desa ini makin banyak dipelihara. Itulah yang menjadi daya tarik wisata bagi desa ini. Ketika memasuki kawasan Desa Tlogoweru ada pemandangan unik, disambut dengan ratusan rubuha (rumah burung hantu) berjajar rapi menghiasi area persawahan yang asri di Desa Tlogoweru. Penanda berupa rubuha menunjukkan desa ini sebagai tempat sentral pengembangan burung hantu Tyto Alba. Hal ini dimanfaatkan oleh para ibu-ibu dengan mulai merancang batik tulis dan batik cap bermotif unggulan Desa Tlogoweru seperti burung hantu Tyto Alba, padi, dan jagung. Semenjak itu pun desa Tlogoweru mulai dikenal sebagai desa wisata edukasi yang memberi wawasan serta pembelajaran bagi para wisatawan dalam segi pertanian, perikanan (budidaya ikan lele dengan kolam terpal mulai dari pembenihan , pembesaran, sampai pembuatan pakan ikan mandiri)  dan yang paling utama adalah sentra pelatihan dan pengembangan burung hantu jenis Tyto Alba, sehingga Tyto Alba atau yang akrab dikenal Serak Jawa ini pun, menjadi icon dan ciri khas dari Desa Tlogoweru tersebut.

Show more

Review (0)
0.0

Write a review

Rate This Place
Tulis Review

Spot sekitar

×